Sunrise in Bromo Mountain |
Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi aktif yang ada
di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur dan meliputi 4 kabupaten yaitu Kabupaten
Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Sebagai gunung berapi
yang masih aktif, Bromo jadi tujuan wisata terkenal di Jawa Timur dan hampir
tidak pernah sepi setiap harinya.
Dari puncak Penanjakan pada ketinggian 2.780 m, wisatawan
bisa melihat matahari terbit di Wisata Bromo. Pemandangan yang indah membuat
banyak wisatawan ingin mengabadikan momen berharga ini. Pada waktu matahari
terbit terlihat dari puncak penanjakan yang sangat luar biasa para pengunjung
bisa melihat latar depan dari Gunung Semeru yang akan mengeluarkan asap
terlihat dari kejauhan dan matahari akan bersinar terang naik ke atas langit.
Masyarakat sekitar Gunung Bromo akan merayakan festival
Yadnya Kasada atau Kasodo setiap tahun sekali dengan memerikan persembahan
seperti sayuran, ayam, dan uang yang akan dipersembahkan pada dewa dan dibuang
ke dalam kawah gunung Bromo. Sebagai wujud dari rasa syukur kepada yang maha
kuasa.
- Sejarah Gunung Bromo
Jaman dahulu ketika kerajaan majapahit menerima banyak
serangan dari berbagai daerah, banyak penduduk pribumi jadi bingung mencari
tempat tinggal baru sampai akhirnya mereka pisah jadi 2 bagian. Satu menuju ke
Bali, dua menuju Gunung Bromo. Kedua tempat ini sampai sekarang memiliki
kesamaan yaitu sama-sama menganut Agama Hindu.
Nama “Tengger” diyakini berasal dari Legenda Roro Anteng dan
Joko Seger. “Teng” merupakan akhiran nama Roro An-“teng” dan “ger” merupakan
akhiran nama dari Joko Se-“ger” dan Gunung Bromo juga dipercaya sebagai gunung
suci. Masyarakat Hindu menyebutnya dengan nama Gunung Brahma. Sedangkan orang
Jawa menyebutnya Gunung Bromo. Kurang lebih seperti itulah asal – usul dari
legenda Gunung Bromo.
Perlu diketahui, terdapat beberapa rute perjalan untuk dapat
sampai di Gunung Bromo.
1. Rute Pasuruan – Warung Dowo – Tosari – Wonokitri – Gunung
Bromo, jarak perjalanan 71 km
2. Rute Malang – Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang – Gunung
Bromo, jarak perjalanan 53 km
3. Rute Malang – Purwodadi – Nongkojajar – Tosari –
Wonokitri – Penanjakan, jarak perjalanan 83 km
Jika kalian memulainya lewat Probolinggo dan menggunakan
angkutan umum , maka kalian dapat tiba di kawasan wisata Gunung Bromo ini via
Cemorolawang. Gunakan bus dari Surabaya atau kota lainya dan turun di terminal
Kota Probolinggo, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan naik Elf menuju
Cemorolawang. Pastikan kalian tidak kesorean saat tiba di terminal Probolinggo,
karena kendaraan Elf berangkat tatkala kuota penumpang sudah terpenuhi. Lain
cerita jika kalian menyewa kendaraan sendiri untuk ke Bromo.
Gunung Bromo tidak hanya menawarkan Anda pemandangan alam
yang indah dan kebudayaan saja, dalam bidang Agrowisata Anda juga dapat
menemukan kawasan wisata yang memiliki nuansa beda untuk di Gunung Bromo. Di
kawasan wisata yang satu ini, Anda dapat langsung memetik buah strawberry
sendiri langsung dari tangkai pohonnya. Lebih dari itu Anda juga dapat secara
langsung menikmati manisnya strawbery khas Gunung Bromo.
Buah Strawbery yang tumbuh di Gunung Bromo ini beda dengan
yang ada di daerah lain. Yang membuatnya berbeda, strawberry yang tumbuh di
Gunung Bromo ini mempunyai cita rasa khas yang legit, dan berwarna merah merona.
Jika Anda sedang berkunjung ke salah satu gunung yang tercantik di dunia ini,
tidak ada salahnya mencoba untuk nikmati sensasi manis dan legitnya buah
strawberry lereng Gunung Bromo.
- Harga Tiket Masuk Gunung Bromo (tahun 2015)
Daftar Harga Tiket Masuk Wisata Gunung Bromo
Wisatawan nusantara
Hari kerja : Rp. 27.500
Hari Libur :Rp. 32.500
Wisatawan mancanegara
Hari Kerja :Rp. 217.500
Hari Libur :Rp. 317.500
Harga Tiket Masuk Kendaraan Ke Gunung Bromo
Kendaraan Roda 4 (sekali masuk) : Rp. 10.000
Kendaraan roda 2 (sekali masuk) : Rp. 5.000
Sepeda (sekali masuk) :
Rp. 2.000
Kuda (sekali masuk) :
Rp. 1.500
Tidak ada komentar:
Posting Komentar